Pemberantasan korupsi merupakan kerja jangka panjang yang butuh komitmen besar dalam implementasinya. Untuk itu, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) senantiasa menggandeng sejumlah pihak, seperti media maupun organisasi masyarakat sipil atau Civil Society Organization (CSO) demi memerangi korupsi di Indonesia.

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata dalam Talk Show dan Awarding STRANAS PK bersama media dan CSO di rangkaian HAKORDIA 2023 mengatakan, jika media dan CSO merupakan representasi keterlibatan masyarakat dalam upaya Pencegahan, Pendidikan, dan Penindakan korupsi di Indonesia. Berdasarkan 15 aksi utama STRANAS PK, diantaranya mengedepankan digitalisasi layanan publik serta secara aktif melibatkan masyarakat sipil, media, maupun CSO.

“Setidaknya ada 18 CSO baik dalam negeri maupun kemitraan dengan luar negeri serta 100 LSM, yang dilibatkan langsung dalam 5 tahun terakhir. STRANAS PK juga membangun informasi yang baik dengan publik,” kata Alex di Istora Senayan Jakarta, Rabu (13/12).

Dalam kesempatan ini, Alex kembali menegaskan bahwa tema HAKORDIA 2023, yakni “Sinergi Berantas Korupsi, Untuk Indonesia Maju” bukan hanya narasi semata saja. Seharusnya kalimat tersebut dapat dimaknai secara mendalam oleh seluruh pihak untuk mewujudkan Indonesia bersih dari korupsi.

“Karenanya, kita semua hadir di sini untuk berkolaborasi dan bersinergi demi mewujudkan Indonesia bebas dari korupsi. KPK sebagai wakil pemerintah, rekan-rekan wartawan mewakili media dan CSO sebagai aspirasi dari masyarakat sipil harus dapat bersatu melawan perilaku-perilaku koruptif,” tegas Alex.

Sejak 2004-2023, KPK telah memproses hukum tindak pidana korupsi sebanyak 1.648 tersangka melalui upaya penindakan. Padahal tidak kalah penting, KPK juga memiliki strategi Pencegahan dan Pendidikan antikorupsi. Dua strategi itu, menurut Alex, terus digaungkan oleh KPK dengan tujuan mengurangi kasus tindak pidana korupsi.

“Kami di KPK punya koordinator harian yang memantau tindak lanjut STRANAS PK. Keterlibatan masyarakat sipil dalam pencegahan korupsi merupakan upaya kerja sama agar lebih nyata dan berkesinambungan,” tambah Alex.

Sementara itu, di kesempatan yang sama, Pimpinan Redaksi Kompas.com, Wisnu Nugroho mengakui di era transformasi digital sekarang ini, media harus tetap jadi garda terdepan dalam menyampaikan informasi secara faktual. Meski sebetulnya, Wisnu tidak memungkiri industri media memiliki tantangan tersendiri.

"Dalam perjalanannya, kami mengambil sikap kalau pencegahan korupsi itu sangat penting. Berita yang kami produksi bukan hanya semata-mata mengejar kuantitas pembaca saja. Kami meyakini, kalau kita tekun dengan suatu hal bukan tak mungkin (pencegahan korupsi) dapat tersampaikan dengan baik kepada masyarakat,” jelas Wisnu.

Di lain hal, Uni Z Lubis, Pimpinan Redaksi IDN Times sepakat dengan Alex. Dirinya menyebut media merupakan bagian dari masyarakat. Karenanya, perihal penyampaian informasi dari KPK kepada publik harus clean and clear.

“Perihal pencegahan rasanya kita semua perlu role model sebagai patokan utama. Adanya STRANAS PK sebagai upaya pencegahan ini sangat baik, namun harus tetap dibarengi dengan kredibilitas dari KPK,” ungkap Uni.

Sedangkan Danang Widyoko Sekretaris Jenderal Transparency International Indonesia mengungkap bahwa selama ini masyarakat punya harapan besar terhadap KPK. Ketika KPK berdiri, sebut Danang, publik terus bersama KPK. Sebab demikian, Danang berharap agar KPK terus menjaga komitmen menghabisi korupsi baik dari sisi Pencegahan, Pendidikan maupun Penindakan.

"Korupsi bukan permasalahan individu, tapi sudah mencakup multipersonal. Sekarang ini jadi kesempatan yang baik bagi KPK untuk membangun persepsi jika KPK milik rakyat, bersama media dan juga CSO,” ujar Danang.

Sejumlah perwakilan media dan CSO turut serta dalam acara tersebut sebagai narasumber, diantaranya Zen RS, Pimpinan Redaksi Narasi; Moksa Hutasoit, Wakil Pimpinan Redaksi VOI.id; Bivitri Susanti, Akademisi dan Pakar Hukum; serta Ira Koesno, yang menjadi moderator pada kegiatan tersebut.

Pemberian Penghargaan sebagai Bentuk Apresiasi

Pada kesempatan sama, STRANAS PK turut memberi penghargaan kepada sejumlah Kementerian/Lembaga dan media. Dalam sesi ini, setidaknya ada 3 jenis penghargaan yang terbagi dalam beberapa kategori, diantaranya; Penghargaan untuk Kontribusi Pelaksanaan Aksi Pencegahan Korupsi; Penghargaan untuk Focal Point Apresiasi dan Keaktifan Berkoordinasi dalam Kerangka Monitoring Capaian Aksi PK; dan Pemenang Lomba Jurnalis STRANAS PK.

Daftar Penerima Penghargaan STRANAS PK 2023:

Kontribusi Pelaksanaan Aksi Pencegahan Korupsi

1.         Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan

2.         Sekretaris Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

3.         Sekretaris Jenderal Kementerian ATR / BPN

4.         Direktur Jenderal Bina Konstruksi Kementerian PUPR

5.         Kepala Pusdatin Kementerian Dalam Negeri

6.         Kepala Lembaga National Single Windows Kementerian Keuangan

7.         Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia

8.         Direktur Utama Mining Industry Indonesia (MIND ID)

9.         Ketua Yayasan Auriga Nusantara

Focal Point Apresiasi dan Keaktifan Berkoordinasi dalam Kerangka Monitoring Capaian Aksi PK

1.         Inspektur Bidang Investigasi Kementerian Keuangan

2.         Sekretaris Inspektorat Jenderal Kementerian Pertanian

3.         Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

4.         Inspektur V Inspektorat Jenderal Energi dan Sumber Daya Mineral

5.         Sekretaris Inspektorat Jenderal Kementerian Agama

Lomba Jurnalis - STRANAS PK

1.         Syakirun Niam (Kompas.com)

2.         Nurvita Indarini (Blog Pribadi)

3.         Jaffry Prabu Prakoso (Bisnis Indonesia)

Top