Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri menghadiri kegiatan kuliah umum pada Universitas Mataram (UNRAM), Nusa Tenggara Barat (NTB), Kamis (6/10). Kegiatan dengan tajuk ‘peran mahasiswa dalam pemberantasan korupsi’ dilakukan dalam rangka memberikan edukasi terkait pencegahan korupsi kepada para mahasiswa dan civitas kampus.

Menurut Firli peran perguruan tinggi dianggap sangat penting sebagai penggerak pertumbuhan berkelanjutan, dengan persiapan sumber daya kreatif dan sumber daya manusia. Hal tersebut disampaikan Ketua KPK Firli Bahuri sebagai pemateri pada kuliah umum yang dihadiri oleh mahasiswa UNRAM dari tingkat strata satu (S1), magister (S2), dan program doktor (S3).

Lanjutnya, untuk itu diperlukan pencegahan melalui pembangunan integritas di jejaring pendidikan sebagai hal yang fundamental. Sebagai calon pemimpin bangsa, Firli berharap para pemuda harus bisa menanamkan sikap antikorupsi pada setiap kehidupan, sebab pemuda memiliki peran penting dalam pemberantasan korupsi.

“Peran tersebut dapat dimulai dengan cara yang sederhana, seperti menanamkan dalam diri bahwa tindakan korupsi merupakan tindakan yang merugikan negara dan masyarakat. Karena, bagi sebagian masyarakat masih memahami jika korupsi itu sebagai tindak pidana yang merugikan keuangan negara saja,” ungkap Firli.

Terlebih, banyak perbuatan koruptif lain yang tidak selalu merugikan keuangan negara, tetapi juga termasuk korupsi yang dampaknya dirasakan semua pihak. Untuk itu, mahasiswa harus memiliki nilai integritas agar bersih dari korupsi, melalui penyesuaian perilaku, tindakan, perbuatan, pikiran dengan nilai-nilai integritas.

“Dengan kuliah umum ini, menjadi sarana KPK untuk memperluas pendidikan dan peran serta masyarakat dalam upaya pemberantasan korupsi, agar berjalan beriringan dengan efektif. Sehingga mimpi Indonesia bebas dari korupsi di masa depan dapat terwujud, dan KPK merasakan dampak yang positif atas upaya pencegahan melalui pendidikan antikorupsi kepada masyarakat,” kata Firli.

Berdasarkan catatan KPK, empat persen pelaku korupsi di bawah usia 30 tahun dan 86 persen merupakan orang-orang dari lulusan perguruan tinggi. Melihat angka tersebut, KPK mengajak para mahasiswa untuk bisa berintegritas dan bersih dari korupsi melalui proses belajar di lingkungan kampus dengan jujur dan bertanggung jawab.

“Karena dalam menjalankan tugas, KPK memerlukan dukungan dari segenap pihak termasuk perguruan tinggi, agar pemberantasan korupsi yang dilakukan dapat memberikan dampak yang signifikan. Salah satunya dengan pendidikan, kita bisa bersama-sama menanamkan nilai-nilai integritas dan antikorupsi kepada seluruh masyarakat Indonesia,” jelas Firli.

Oleh karenanya, Firli menegaskan kembali pentingnya menjaga integritas dan harga diri dunia pendidikan, termasuk kampus sebagai lembaga yang mencetak intelektual. Ia mengatakan, jika dunia pendidikan gagal mencetak lulusan yang berintegritas, potensi tindak pidana korupsi akan terus muncul.

“Untuk membentuk jiwa integritas tersebut, dapat dicapai dengan tiga langkah, yakni memperbaiki tata nilai, tata kelola, dan tata kesejahteraan. Pada sisi tata nilai, dunia pendidikan sangat berperan pada nilai-nilai kejujuran yang harus diajarkan sedari dini kepada anak didik,” ucap Firli.

Pada kesempatan yang sama, Wakil Rektor UNRAM Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Eni Yuliani menyambut baik kegiatan kuliah umum dengan rasa syukur atas kehadiran KPK di lingkungan Universitas Mataram. Karena, melalui kegiatan ini UNRAM bisa ikut serta ke dalam salah satu bagian dari strategi pemberantasan dan pencegahan korupsi KPK.

“Sehingga, bisa terciptanya ekosistem budaya antikorupsi dalam membangun karakter generasi muda kepada seluruh masyarakat. Agar generasi mendatang tidak melakukan tindak pidana korupsi, selain itu diharapkan juga dapat memahami dengan jelas perilaku korupsi merupakan tindakan kejahatan yang dapat merusak nilai integritas pada diri seseorang,” ungkap Eni.

Oleh karenanya, kuliah umum antikorupsi menjadi sangat penting bagi pendidikan dilingkungan UNRAM sebagai penanaman nilai-nilai integritas. Selain civitas kampus, dalam kegiatan tersebut juga dihadiri oleh Gubernur NTB Zulkieflimansyah, dan Anggota Komisi III DPR RI Sari Yuliati.

Top