Kejahatan kemanusiaan bernama korupsi telah menampakkan diri sejak masa peradaban silam. Bahkan semasa Nabi Muhammad SAW hidup, korupsi juga terjadi dan menjadi perbuatan yang teramat dibenci oleh Rasulullah.

Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri mengisahkan sejarah ini saat membuka peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Masjid Al Ikhlas, Gedung Merah Putih KPK pada Rabu (10/11). Digelar secara sederhana, peringatan yang baru bisa terselenggara setelah dilonggarkannya PPKM ini diikuti para Pimpinan dan pegawai KPK secara luring dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.

Firli mengatakan, peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW Tahun 1443 H selayaknya menjadi momen introspeksi bagi diri sendiri, dan juga pengingat peran di KPK dalam menjalankan tugas tanpa meninggalkan suri tauladan Nabi Muhammad SAW. Semangat pemberantasan korupsi yang menjadi penggerak KPK pun dapat bercermin dari semangat Nabi Muhammad SAW yang amat menentang perilaku koruptif.

“Dalam sejarah pertempuran Khaibar, Nabi Muhammad SAW enggan mensholatkan jenazah seorang tentara yang ikut berperang dengannya. Mengapa? Karena Rasulullah mendapati tentara tersebut menggelapkan rampasan perang,” terang Firli.

Firli melanjutkan, dari kisah ini dapat dimaknai bahwa KPK adalah penerus utk memberantas korupsi. KPK saat ini mengusung startegi trisula pemberantasan korupsi melalui pendidikan, untuk mengubah perilaku permisif korupsi menjadi budaya antikorupsi. Kemudian melalui pencegahan, dilakukan perbaikan sistem dengan mengkaji, menelaah dan perbaikan, agar tak tersisa celah atau peluang korupsi. Terakhir dengan upaya penindakan, KPK menindak dengan tegas sesuai dengan ketentuan Undang-Undang melalui pemidanaan dan perampasan harta untuk mengembalikan kerugian negara.

Menutup sambutannya, Ketua KPK berharap momen peringatan Maulid Nabi tahun ini menjadi penambah semangat insan KPK, agar terus menempa diri dalam pengabdian tugasnya, agar Indonesia terbebas dari korupsi.

Top