Tanggal 17 Juli yang diperingati dunia sebagai Hari Keadilan Internasional (World Day for International Justice) layak menjadi momentum meningkatkan kewaspadaan akan ragam kejahatan kemanusiaan. Tak terkecuali kejahatan korupsi, yang bagaikan virus terus bermutasi dan dapat menular ke siapa pun yang tak memiliki ‘imun’ antikorupsi.

Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri mengutarakan pandangannya tersebut sebagai bagian dari peringatan International Justice Day yang juga dikenal sebagai Hari Keadilan Pidana Internasional. Firli mengingatkan, korupsi adalah salah satu kejahatan kemanusiaan yang saat ini menjadi musuh bersama seluruh bangsa di dunia, tak terkecuali Indonesia.

“Korupsi menjauhkan suatu bangsa dari kata kemakmuran, bahkan korupsi dapat menyebabkan gagalnya suatu negara mewujudkan tujuannya. Tak terhitung lagi dampak mematikan korupsi yang menghancurkan setiap tatanan kehidupan, membawa ketidakadilan, ketimpangan, kemiskinan serta keterbelakangan rakyat dalam sebuah negara,” tegas Firli.

Lebih jauh lagi, Firli mengibaratkan korupsi layaknya virus Corona, karena mampu bermutasi, sehingga siapapun yang tidak menjaga imun antikorupsi, dapat terpapar dan menularkannya ke orang-orang yang minim integritas, etika serta moral.

“Sekali lagi kami ingatkan bahwasanya korupsi terbukti mampu beradaptasi, berevolusi hingga berinovasi dalam situasi dan kondisi apapun di negeri ini, sehingga kejahatan kemanusiaan ini dapat terjadi secara sistematik, terstruktur dengan dampak destruktif sistemik,” pesan Firli.

Ketua KPK berharap, seluruh elemen bangsa dapat menjaga dan memperkuat imun antikorupsinya dengan selalu menerapkan perilaku hidup sederhana dan berani jujur dalam hal-hal sekecil apapun. Di saat yang sama,  teguhkan selalu nilai-nilai ketuhanan, agama dan Pancasila dalam rutinitas keseharian.

Menutup pesannya, Firli berharap Hari Keadilan Internasional tak hanya menjadi seremoni tahunan semata. Makna World Day for International Justice seharusnya menjadi momen penting bagi bangsa Indonesia sebagai bagian dari masyarakat dunia untuk meneguhkan imun antikorupsi demi mewujudkan cita-cita Indonesia bebas dari korupsi.

Top