Bangun Generasi Emas Berintegritas, KPK Ajak Mahasiswa UNSRI Perangi Korupsi
Di tengah dinamika pendidikan yang semakin kompleks, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berupaya memperkuat integritas, sebagai syarat mutlak guna mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. Pesan ini disampaikan KPK kepada para mahasiswa, dalam kuliah umum di Graha Sriwijaya, Universitas Sriwijaya (UNSRI), Palembang, Rabu (19/11).
Bertajuk “Pembangunan Integritas Melalui Pendidikan Antikorupsi Pada Perguruan Tinggi,” kegiatan ini menjadi upaya KPK guna menjadikan perguruan tinggi sebagai benteng pertahanan terakhir, sehingga generasi muda siap mengambil alih kepemimpinan nasional.
Wakil Ketua KPK, Johanis Tanak, menyoroti sejumlah pelanggaran integritas masih terjadi di lingkungan pendidikan, baik sekolah maupun perguruan tinggi. Bagi KPK, hal ini bukan sekadar perilaku menyimpang, namun ancaman terhadap kualitas bangsa.
“Jika ruang akademik kehilangan integritas, maka masa depan bangsa akan kehilangan fondasinya,” tegas Tanak.
Lebih lanjut, menurut Tanak, pemerintah menaruh harapan besar agar Indonesia Emas 2045 dapat diwujudkan dengan dengan zero corruption. Tentunya, target ini hanya dapat dicapai jika institusi pendidikan berhasil menghasilkan lulusan yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tapi kaya akan integritas.
Dengan demikian, KPK mengajak seluruh mahasiswa UNSRI untuk memahami secara mendalam karakteristik, dasar hukum, hingga dampak destruktif tindakan korupsi. Selain itu, mereka diharapkan mampu menerapkannya dalam perkuliahan maupun kehidupan sehari-hari.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Direktorat Akademik UNSRI, Ida Sriyanti, sepakat bahwa penguatan integritas bagi generasi muda merupakan sebuah keharusan.
“Integritas menjadi modal mahasiswa untuk membangun kepercayaan publik di masa depan,” ucap Ida.
Kuliah umum ini menjadi momentum penting bagi UNSRI, guna memperkuat fungsi pendidikan, bukan hanya sebagai tempat bertukar ilmu, namun menjadi ‘benteng integritas’ bagi mahasiswanya. KPK berkomitmen akan terus hadir di berbagai jenjang pendidikan, guna memastikan gerakan antikorupsi berakar semakin kuat, hingga menghasilkan generasi emas berkarakter.