KPK: Semangat Kepahlawanan Harus Jadi Api Perjuangan Pemberantasan Korupsi
Dalam momentum peringatan Hari Pahlawan Tahun 2025, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengajak seluruh elemen bangsa meneladani semangat kepahlawanan guna memperkuat integritas dan membangun Indonesia yang bersih dari korupsi. Seruan reflektif tersebut disampaikan Wakil Ketua KPK, Ibnu Basuki Widodo, dalam upacara peringatan Hari Pahlawan di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta (10/11).
Dalam amanatnya, Ibnu menegaskan nilai-nilai kepahlawanan seperti kejujuran, kesabaran, kebersamaan, dan pengabdian tanpa pamrih perlu dihidupkan kembali sebagai energi moral guna memperkokoh integritas nasional. Ia menilai, semangat tersebut sejalan dengan amanat Menteri Sosial melalui tema tahun ini, yaitu “Pahlawanku Teladanku, Terus Bergerak Melanjutkan Perjuangan”.
Menurut Ibnu, tema tersebut menjadi pengingat bahwa membangun bangsa berintegritas merupakan tanggung jawab kolektif seluruh elemen masyarakat. Melalui semangat kepahlawanan, tidak berhenti pada perjuangan masa lalu, tapi perlu diteruskan dalam upaya mewujudkan keadilan sosial di masa kini sebagai fondasi moral dan langkah pembangunan bangsa.
“Para pahlawan bangsa, bukan hanya catatan sejarah, tapi cahaya dan teladan yang menerangi langkah kita hingga kini. Pengorbanan mereka demi masa depan bangsa, kini ada di tangan kita,” ujar Ibnu.
Dari nilai-nilai kepahlawanan itu, tercermin tiga teladan yang relevan bagi perjuangan antikorupsi masa kini. Salah satunya adalah sikap sabar dan teguh dalam menegakkan kebenaran, seperti para pahlawan yang berjuang dengan ketulusan dan konsistensi. Upaya membangun budaya antikorupsi, menuntut ketekunan, strategi matang, serta kolaborasi lintas generasi agar perubahan dapat berkelanjutan.
Teladan kedua, menempatkan kepentingan bangsa di atas kepentingan pribadi mencerminkan nilai luhur yang sejalan dengan prinsip integritas dalam pelayanan publik. Keteladanan pejuang tanpa pamrih—seraya kembali mengabdi kepada masyarakat melalui pendidikan, pembangunan, dan tindakan kebaikan, menjadi cerminan nyata pengabdian sejati bukan soal imbalan, melainkan komitmen moral guna menebar manfaat bagi bangsa.
Nilai kepahlawanan juga tercermin dalam teladan ketiga, di mana pahlawan yang berjuang demi generasi mendatang. Semangat menjadikan perjuangan sebagai ibadah dan pengorbanan sebagai doa, kini relevan dihidupkan kembali dalam konteks pemberantasan korupsi sebagai pengabdian moral mewujudkan masa depan bangsa yang bersih, adil, dan sejahtera.
“Perjuangan hari ini tidak lagi dilakukan dengan bambu runcing, tapi kekuatan ilmu, empati, dan pengabdian,” lanjut Ibnu.
Menurut Ibnu, meskipun begitu, semangat yang dibawa tetap sama, yaitu membela yang lemah, memperjuangkan keadilan, serta memastikan tidak ada satu pun anak bangsa yang tertinggal dari arus kemajuan.
Ia juga menegaskan, semangat kepahlawanan berkaitan dengan arah pembangunan nasional sebagaimana tertuang dalam Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, khususnya mewujudkan ketahanan nasional, pemerataan keadilan, serta peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM). Upaya pemberantasan korupsi ini, merupakan wujud nyata kelanjutan perjuangan pahlawan dalam menegakkan kejujuran, tanggung jawab, dan keadilan.
“Upaya ini bukan semata penegakan hukum, melainkan ikhtiar membangun peradaban berintegritas. Perjuangan pahlawan harus diteruskan dengan kerja keras, pemikiran jernih, serta pengabdian tulus,” pungkas Ibnu.
Melalui momentum ini, KPK menyerukan kepada seluruh elemen bangsa untuk meneladani semangat juang para pahlawan dengan mewujudkannya melalui gerakan antikorupsi yang nyata, berkelanjutan, dan berdampak. Semangat menjaga Indonesia tetap bersih dan berintegritas, menjadi bentuk penghormatan tertinggi kepada para pahlawan yang telah berkorban demi kemerdekaan bangsa.