Peringati Hari Sumpah Pemuda, KPK Pupuk Literasi Antikorupsi Lewat Layar Lebar
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus mencari cara kreatif menanamkan nilai antikorupsi kepada generasi muda. Salah satunya melalui medium film. Bekerja sama dengan Museum Mandiri, KPK mengajak para pelajar menumbuhkan literasi antikorupsi lewat kegiatan “Edukasi Seru Lewat Nonton Film dan Jelajah Museum: Pemuda/Pemudi Beraksi Berantas Korupsi”, bertepatan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda, Selasa (28/10).
Kepala Satgas Direktorat Sosialisasi dan Kampanye Antikorupsi KPK, Medio Venda, mengatakan film merupakan sarana efektif untuk menanamkan nilai-nilai integritas sejak dini. “Perilaku koruptif tidak muncul tiba-tiba, tapi dari kebiasaan abai terhadap hal kecil, seperti mencontek, tidak pakai helm, hingga menyepelekan aturan. Kalian bertugas memutus rantai buruk itu,” tegas Medio di hadapan 100 siswa SMPN 22 dan SMPN 32 Jakarta.
Kegiatan ini menekankan bahwa pendidikan antikorupsi tidak harus disampaikan melalui ceramah, tetapi dapat dikemas melalui media populer yang dekat dengan keseharian remaja. KPK memperkenalkan sembilan nilai dasar antikorupsi yang dirangkum dalam akronim “Jumat Bersepeda KK”: Jujur, Mandiri, Tanggung Jawab, Berani, Sederhana, Peduli, Disiplin, Adil, dan Kerja Keras.
Nilai-nilai tersebut dibungkus melalui pemutaran beberapa film pendek pemenang Anti-Corruption Film Festival (ACFFest), seperti “Pirates of Sepuluh Ribuan” karya Muhammad Azhar (Riau), “Solemates” karya Muhammad Farell Cesario (Banten), dan “Loma” karya Della Kartika. Ketiganya membawa pesan kuat tentang kejujuran, tanggung jawab, dan keberanian menolak kecurangan.
Selain menonton film, peserta juga diajak menjelajahi Museum Mandiri untuk mempelajari sejarah ekonomi dan perbankan Indonesia, sekaligus mengenal nilai integritas yang mengiringi perjalanan bangsa. Melalui pengalaman langsung di museum, para pelajar diajak memahami bahwa integritas merupakan bagian dari karakter dan perjuangan nasional.
“Kalau kalian suka membuat film atau TikTok, itu awal yang bagus. Tahun depan, KPK akan kembali membuka kompetisi film pelajar. Siapa tahu karya kalian bisa tampil di ACFFest berikutnya,” ujar Medio, mendorong siswa untuk terus berkreasi dan menebar nilai kejujuran lewat karya.
Sementara itu, Vice President Bank Mandiri, Puri Ranti Minasti, mengapresiasi kolaborasi ini sebagai cara cerdas dan relevan menyampaikan pesan antikorupsi kepada generasi muda. “Film-film yang ditayangkan ringan dan mudah dipahami, tapi tetap mengandung pesan moral kuat tentang berbuat baik setiap hari. Jadi, pesan antikorupsi lebih mudah diterima masyarakat,” tuturnya.
KPK menegaskan, membangun karakter antikorupsi tidak cukup melalui pendidikan formal. Nilai integritas perlu dihidupkan di ruang-ruang kreatif seperti film, seni, dan budaya populer. Melalui kegiatan ini, KPK ingin memastikan pesan antikorupsi tidak berhenti di kelas, tetapi menjadi cara berpikir dan bertindak bagi generasi penerus bangsa.