Kejujuran Lewat Cerita Pelajar Diajak Tanamkan Integritas dari ‘Horor Nyata’ Korupsi
Malam Halloween identik dengan kostum dan kisah menyeramkan. Namun, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengemasnya dengan cara berbeda, yaitu menayangkan film 'horor nyata' sebagai potret perilaku koruptif dalam kehidupan sehari-hari.
Lewat program “ACFFEST Movie Day x Halloween: Pemutaran dan Diskusi Film Antikorupsi”, KPK menyuguhkan kesan berbeda kepada para siswa SMA Al-Azhar 1 Jakarta dan SMAN 1 Tambun Selatan, saat menyaksikan tiga film bergenre horor karya sineas muda jebolan Anti-Corruption Film Festival (ACFFEST) di Jakarta, Rabu (29/10).
Ketiga film tersebut berjudul Unbaedah (ACFFEST 2019) karya Iqbal Ariefurrahman; Meriam Karbit (ACFFEST 2024) karya Vera Isnaini; dan Jebakan P, Jebakan P! (ACFFEST 2024) karya Ari Nurwahyudi. Film-film ini, menampilkan kisah menegangkan tentang pilihan moral, kejujuran, dan bahaya perilaku koruptif tanpa disadari menyusup dalam keseharian.
Pengalaman mengesankan dirasakan salah satu siswi kelas XI SMAN 1 Tambun Selatan, Soraya Safitri. Ia mengatakan, karya yang ditampilkan dapat dimaknai mendalam sebagai pesan moral kejujuran dalam kehidupan.
“Seperti di film Unbaedah dan Jebakan P, Jebakan P! yang mengajarkan kita jujur di setiap perilaku kehidupan,” ucapnya.
Hal serupa disampaikan Bianca, siswi SMA Al Azhar 1 Jakarta. Ia mengaku mendapatkan pesan kuat tentang disiplin dan menghormati orang tua. “Dari film Meriam Karbit, aku belajar pentingnya mendengarkan dan mengikuti nasihat orang tua. Itu bentuk disiplin yang harus dibiasakan sejak sekarang,” ujarnya.
Kepala Satuan Tugas (Kasatgas) Direktorat Sosialisasi dan Kampanye (Soskam) Antikorupsi KPK, Medio Venda, mengatakan acara ini sebagai upaya menghadirkan edukasi antikorupsi yang lebih dekat, segar, dan menyenangkan bagi generasi muda, dalam menanamkan nilai-nilai integritas sejak dini.
“Melalui film, nilai kejujuran dan integritas bisa dirasakan dekat dengan kita, bukan sekadar dihafal,” jelas Medio.
Sinema horor dengan nuansa gelap saat pemutaran film, tambah Medio, membuat para pelajar mampu merefleksikan sisi kelam praktik korupsi, yang merupakan kejahatan tersembunyi di balik wajah realitas sosial.
ACFFEST Movie Day x Halloween ini, diharapkan menjadi pengingat kolektif bahwa memerangi korupsi adalah tanggung jawab bersama. Pendekatan kultural seperti film, mengajak publik untuk tidak takut, namun lebih berani dan kritis menghadapi segala bentuk penyimpangan.
“Kolaborasi seperti ini penting karena membangun kesadaran tidak cukup lewat hukum, tapi budaya dan kreativitas. Film menjadi jembatan antara integritas dan ekspresi anak muda,” pungkas Medio.
KPK terus berkomitmen dan konsisten menghadirkan ruang bagi sineas muda atau pun para pelajar, guna menyuarakan pesan antikorupsi dengan cara yang segar, inspiratif, dan dekat dengan setiap denyut nadi kehidupan.