Di Hari Kebangkitan Nasional 2025, KPK Ajak Pelajar Lawan Korupsi Lewat Layar Lebar
Apa jadinya jika semangat antikorupsi disampaikan melalui film dan seni? Inilah yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam memperingati Hari Kebangkitan Nasional 2025. Lewat kegiatan bertajuk "Nonton Bareng Film ACFFEST di Hari Kebangkitan Nasional: Bersama Berantas Korupsi, dengan Seni Kita berAKSI!", ratusan pelajar SMA dan SMK dari berbagai sekolah di DKI Jakarta diajak menonton film inspiratif dan belajar nilai-nilai integritas dengan cara yang menyenangkan.
Kegiatan ini menjadi bagian dari pergelaran Anti Corruption Film Festival (ACFFEST) yang telah memasuki tahun ke-11. Diselenggarakan di Aula PDS H.B. Jassin, Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, pada 20 Mei 2025, acara ini digagas oleh Direktorat Sosialisasi dan Kampanye KPK dengan dukungan dari Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, Dewan Kesenian Jakarta, dan Perpustakaan Jakarta.
KPK memanfaatkan momentum ini untuk mengedukasi sekitar 180 pelajar dari enam sekolah menengah atas di Jakarta Pusat. Mereka disuguhi tiga film pendek pilihan: Persenan, Ada yang Salah dengan Cinta, dan Unbaedah. Film-film tersebut memuat pesan kuat tentang kejujuran, tanggung jawab, dan keberanian—nilai-nilai yang menjadi dasar dalam upaya pemberantasan korupsi.
Pelaksana Harian (Plh) Deputi Bidang Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat KPK, Amir Arief, mengatakan bahwa kejujuran merupakan kunci penting dalam membentuk karakter pelajar. Lewat pendekatan kreatif seperti ini, KPK berharap nilai-nilai antikorupsi bisa lebih mudah dipahami dan diterapkan oleh generasi muda.
“Dengan nobar film ini, diharapkan para siswa-siswi dapat mengambil nilai positif, salah satunya terkait kejujuran, sehingga nantinya dapat membagikan cerita mengenai kegiatan pada hari ini kepada teman-teman serta keluarga di rumah mengenai nilai-nilai yang tergambarkan pada film yang ditayangkan ini,” jelas Amir.
Tak hanya menjadi sarana hiburan, kegiatan ini juga menjadi ajang kolaborasi lintas sektor dalam menyebarkan semangat antikorupsi. Wakil Kepala Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, Sarjoko, menekankan pentingnya pendidikan karakter di kalangan pelajar. Menurutnya, nilai-nilai yang dibawa KPK melalui prinsip “Jumat Bersepeda KK”—jujur, mandiri, tanggung jawab, berani, sederhana, peduli, disiplin, adil, dan kerja keras—selaras dengan misi pendidikan berbudi pekerti.
“Bagi anak-anak muda, sebagai calon generasi penerus bangsa, perlu menanamkan sikap dan mengaktualisasi apa yang ada dalam nilai-nilai serta prinsip ‘Jumat Bersepeda KK’ yang dimiliki oleh KPK,” ujar Sarjoko.
Senada dengan itu, Supendi dari Dewan Kesenian Jakarta juga mengajak siswa berdiskusi tentang pentingnya integritas, tanggung jawab, dan kemandirian sejak dini. Nilai-nilai tersebut, menurutnya, sangat relevan dalam membentuk generasi yang tangguh dan beretika.
Kepala Perpustakaan Jakarta & PDS H.B. Jassin, Diki Lukman Hakim, turut memberikan apresiasi atas konsistensi KPK dalam menggelar kegiatan edukatif semacam ini.
Melalui media film dan seni visual, KPK berharap pesan antikorupsi bisa menjangkau lebih luas dan menyentuh hati masyarakat, khususnya anak muda. Kegiatan ini menjadi bagian dari strategi pendidikan KPK yang tidak hanya informatif, tetapi juga kreatif dan relevan. Ke depan, KPK berkomitmen untuk terus melibatkan berbagai mitra dalam upaya membumikan nilai-nilai antikorupsi di seluruh lapisan masyarakat.