Sebanyak 22 perwira mahasiswa Sekolah Tinggi Hukum Militer Direktorat Hukum Angkatan Darat (Ditkumad), menyambangi Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Jumat, (12/4), Jakarta. Mereka hendak membekali diri dengan wawasan dan pengetahuan antikorupsi.

Kedatangan mereka diterima Fungsional Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat (Dikyanmas) Rommy Iman Sulaiman. Dalam kesempatan itu, Rommy menjelaskan seputar pengetahuan dan berbagai upaya pencegahan korupsi yang dilakukan KPK.

Rommy mengatakan, sikap antikorupsi harus ditanamkan sedini mungkin, dan harus terus diulang-ulang agar melekat dalam ingatan kita. “Tujuannya, saat seseorang menjadi pejabat atau penyelenggara negara, nilai-nilai itu telah melekat dan mampu menghalau perilaku koruptif,” katanya.

Dalam penjelasannya, Rommy mengatakan beberapa bentuk pencegahan korupsi yang dapat dilakukan sebagai wujud komitmen antikorupsi seorang penyelenggara negara. “Ada pelaporan gratifikasi, patuh melaporkan LHKPN, dan implementasi pencagahan korupsi berbasis keluarga,” katanya.

Selain membentengi diri dari elemen eksternal, yang lebih penting, Rommy mengingatkan, “Komitmen dalam dirilah yang menjadi elemen utama untuk tidak berbuat korup,” katanya.

Sementara itu, Ketua Program Studi Sekolah Tinggi Hukum Militer, Kapten Sutrisno mengatakan pertemuan ini akan menjadi bekal pihaknya dalam membangun Integritas dan mencegah korupsi.

“Memang wilayah hukum militer dan sipil berbeda, tetapi perilaku koruptif itu sama dan kita harus cegah itu,” katanya.

Pertemuan ini merupakan bagian dari kuliah kunjungan lapangan ke lembaga negara yang diikuti oleh 22 mahasiswa serta 8 pembina dan staf pendamping.

(Humas)

Top