Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengundang KawanAksi, generasi milenial followers Instagram @official.kpk,  ke acara Tanya Juru Bicara (Jubir) Spesial “Pilih yang Jujur” di Pusat Edukasi Antikorupsi, Jumat (22/03).

Kali ini, program Tanya Jubir bukan hanya menghadirkan Juru Bicara KPK Febri Diansyah saja, namun juga menghadirkan Wakil Ketua KPK Laode M Syarif. Dalam acara ini, KawanAksi bisa langsung bertanya langsung kepada Pimpinan atau Juru Bicara KPK.

Finalis dari Festival Suara Antikorupsi (SAKSI) 2017 Kawan Lama membuka diskusi ini dengan lagu “Ini Suara Kami”. Diskusi ini digelar untuk memberikan satu perspektif yang berbeda dalam melihat tahun politik di tahun 2019 ini, yaitu pemilu merupakan sarana untuk memfasilitasi kedaulatan rakyat

Juru Bicara KPK Febri Diansyah mengungkapkan bahwa saat ini sudah ada 344 politisi yang tersandung kasus korupsi dan telah diproses oleh KPK. Kemudian ada 70 orang anggota DPR, dan ratusan kepala daerah yang telah terjerat kasus korupsi. “Kita pasti tidak ingin angka 344 bertambah lagi. Kita pasti ingin mereka kerja mewakili kita. Maka itu kita akan gunakan hak kita dengan memilih yang jujur” ujar Febri.

Tema Pilih yang Jujur adalah sebuah tema dan slogan yang diusung KPK untuk mendorong setiap masyarakat memilih calon presiden dan wakil presiden serta calon legislative yang  jujur saat pemilu nanti.

Dalam diskusi ini Wakil Ketua KPK Laode M Syarif meminta masyarakat tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk menentukan siapa yang akan mewakili mereka. Apalagi untuk pemilih milenial yang akan melakukan hak pilihnya untuk pertama kalinya. “Jangan sia-siakan, ini pertama kalinya kamu dipercaya oleh negara untuk menentukan siapa yang akan menjadi anggota DPR bahkan Presiden” himbau Syarif.

Memilih calon wakil rakyat dan pemimpin kita memang terlihat sederhana. Namun menurut Syarif, suara pemilih itu benar-benar memiliki kekuatan yang luar biasa. “Itulah maknanya demokrasi. Karena masyarakat betul-betul berdaulat” ujarnya.  Syarif meminta masyarakat melihat rekam jejak calon wakil rakyat dan presiden secara online, agar masyarakat dapat menggunakan 1 menit di dalam bilik suara dengan maksimal.

Febri menyarankan masyarakat untuk mengangkes data dari 240 ribu calon di situs jariungu.com dan rekamjejak.net untuk melacak rekam jejak para calon. Masyarakat juga bisa melihat laporan harta kekayaan calon di e-lhkpn.

KPK merasa penting mengintervensi wilayah politik di Indonesia. Syarif mengatakan bahwa korupsi politik menempati posisi teratas di Indonesia. “Jadi pejabat, penyelenggara negara ada di urutan tertinggi yang menjadi narapidana korupsi” ungkap Syarif.

Tugas KPK, lanjutnya, bukan hanya memberantas korupsi, namun juga mencegah korupsi. Sosialisasi yang dilakukan KPK lewat tagline “Pilih yang Jujur” ini merupakan salah satu langkah pencegahan yang dilakukan KPK. “Sektor politik itu jantungnya sebuah negara. Kalo proses politiknya baik, dan yang diangkat dari proses politik yang baik. Maka negaranya tidak akan korup dan sejahtera” ujar Syarif.

Sesi diskusi yang santai dan berbaur gelak tawa berlanjut hingga matahari terbenam. KPK berharap kegiatan ini bisa membuka wawasan generasi milenial yang hadir dan menyaksikan live via instagram.

“Tahun politik adalah milik rakyat. Karena kita semua yang punya kedaulatan. Anda adalah pemilik Indonesia di masa depan. Kita semua harus terlibat dalam pemberantasan korupsi, salah satu caranya adalah memilih wakil yang jujur,” kata Febri Diansyah.

(Humas)

Top