Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah memilih 7 proposal ide film yang terseleksi dari 378 proposal yang ikut berpartisipasi dalam gelaran ACFFest (Anti Corruption Film Festival) 2018.

ACFFest 2018 ini ialah festival tahunan yang telah dilakukan KPK sejak 2013 sebagai salah satu kegiatan kampanye antikorupsi kepada masyarakat, namun sempat vakum selama dua tahun terakhir. Dalam festival kali ini ACFFest mengusung tagline “Integrity Starts From You, Make Your Movie” yang menekankan bahwa integritas dan nilai-nilai antikorupsi harus dimiliki oleh semua insan, tanpa kecuali. Termasuk bagi para pegiat seni kreatif, integritas bisa dituangkan melalui setiap karya yang dibuat.

Dari ketujuh proposal yang lolos, masing-masing terdiri dari dua orang sebagai tim, yaitu penulis naskah dan sutradara. Mereka yang lolos di antaranya berasal dari Ponorogo, Bogor, Tegal, Pontianak, Jakarta, serta dua tim dari Yogyakarta. Empat belas orang tersebut berhak mengikuti seluruh rangkaian ACFFest 2018, mulai dari movie camp, pelatihan oleh pakar film, fasilitas online editing di Jakarta serta pendampingan mentor lokal selama proses produksi di kota masing-masing.

Mulai 10 September 2018 lalu hingga hari ini (12/09/18) peserta yang lolos sedang mengikuti movie camp yang dilakukan di Gedung KPK. Pembukaan movie camp dihadiri oleh Wakil Ketua KPK, Saut Situmorang sekaligus memberikan materi mengenai integritas kepada para sineas. Para peseta yang merupakan sineas-sineas muda sangat antusias saat materi diberikan, banyak yang bertanya kepada Wakil Ketua KPK yang juga pandai bermain saksofon itu. Suasana keakraban pun begitu terasa di hari pertama movie camp. Apalagi saat tim dari Jakarta menceritakan mengenai ide filmnya yang berjudul “Sebelah Mata”.

“Sebelah Mata” ialah karya pelunasan hutang yang ia persembahkan untuk almarhum sang kakek. Mimpinya baru bisa terwujud saat diumumkan lolos oleh pihak KPK. Film itu nantinya mengusung film bisu tanpa dialog yang mengedepankan visualisasi dan juga kekuatan ide, yang bercerita mengenai seorang pegawai negeri yang mencoba untuk merekayasa anggaran dan kemudian dihantui rasa takut akan dikejar-kejar oleh penyidik KPK.

Hari kedua movie camp (11/09/18), peserta diberikan pemantapan naskah serta membedah naskah yang telah mereka kumpulkan draftnya di hari pertama oleh penulis skenario kawakan Jujur Prananto. Sedangkan di hari ini, peserta akan dibekali ilmu yang bermanfaat mengenai penyuntingan gambar oleh sutradara The Seen and Unseen, Kamila Andini.

Di hari terakhir movie camp ini juga nantinya peserta akan menandatangani kontrak perjanjian pembuatan film yang keseluruhan proyeknya akan dibiayai oleh Komisi Pemberantasan Korupsi selaku eksekutif produser.

Setelah selesai movie camp, peserta akan kembali ke daerah masing-masing untuk melakukan proses produksi selama dua bulan (September – Oktober). Hingga pada November mendatang akan diadakan Malam Penganugerahan ACFFest 2018 di Jakarta. Tujuh film pendek berdurasi 10-15 menit ini nantinya bisa dinikmati oleh seluruh masyarakat karena akan diputar di seluruh bioskop di seluruh Indonesia.

 

 

(Humas)

Top