Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan berbagai macam upaya untuk  menyebarkan virus antikorupsi kepada semua masyakarakat Indonesia, terutama generasi millenial.

Musik bisa menjadi salah satu medium kuat untuk menyebarkan pesan antikorupsi ke setiap orang yang mendengarnya.

Tahun ini, KPK kembali menggelar Festival Lagu Suara Antikorupsi (SAKSI) setelah 2 tahun meluncurkan album kompilasi yang berisi lagu-lagu dengan pesan antikorupsi. Kali ini,  Festival Lagu SAKSI dalam bentuk baru. KPK tidak menggelar audisi regional di beberapa kota, melainkan langsung melalui proses pengumpulan karya ke KanalKPK dan langsung dilakukan penjurian di babak penyisihan untuk memilih 9 karya terbaik yang akan dihadirkan ke Jakarta dalam Final Festival Lagu SAKSI sekaligus malam penghargaan bagi juara nasional.

Wakil Ketua KPK Saut Situmorang menyampaikan bahwa tahun ini, KPK juga berkeliling beberapa kota besar di Indonesia untuk mengedukasi calon peserta Festival SAKSI lewat Klinik Musik.

"Di sana, akan diajarkan cara membuat lagu yang baik seperti apa. Memang konsepnya peserta tidak kami ajak seperti camp, karena kegiatannya hanya dilakukan selama satu hari," kata Saut dalam konferensi pers yang digelar di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Senin (13/08).

Sementara, juru bicara KPK, Febri Diansyah mengatakan ada klinik musik itu akan diadakan di 9 kota yakni Jakarta, Yogyakarta, Bandung, Bali, Balikpapan, Makassar, Medan, Surabaya dan Cirebon.

Vokalis band Navicula I Gede Robby Supriyanto akan menjadi salah satu juri bersama dengan Wakil Ketua KPK, Saut Situmorang. Robby mengaku sangat senang bisa ikut dilibatkan dalam festival lagu anti korupsi karena isu korupsi sudah lama menjadi salah satu perhatiannya. Menurut Robby, ini menjadi tantangan tersendiri untuk peserta SAKSI karena selama ini isu korupsi cukup sulit disosialisasikan kepada masyarakat awam.

“Semoga isu anti korupsi tidak hanya dipahami oleh segelintir orang elit saja, tetapi menyeluruh ke kalangan yang lain. Tujuannya apa lagi selain mencegah perbuatan korupsi meluas” ujar Robby.

Tim juri mulai menerima karya dari masyarakat sejak 15 Juli hingga 15 Oktober mendatang. Masyarakat bisa mendaftar dengan mengunduh formulir di kanal.kpk.go.id/saksi kemudian mengirimkan karyanya ke kami di Gedung Merah Putih KPK.

Kemudian juri akan menyaring sembilan karya terbaik melalui babak penyisihan mulai 22-24 Oktober 2018. Sembilan karya terbaik akan diumumkan 26 Oktober 2018 melalui situs kanal.kpk.go.id. Sebelum babak final pada 30 November 2018, akan ada babak voting melalui web kanalkpk untuk merebutkan juara favorit, sama seperti Festival Lagu SAKSI 2016 dan 2017. Voting akan dilaksanakan pada 15-25 November 2018 di situs kanal.kpk.go.id.

 

(Humas)