Siang itu, pandangan mata sejumlah orang tertuju ke bagian atas bangunan gedung Komisi Pemberantasan Korupsi di Jalan HR Rasuna Said Kavling C1, Jakarta. Tak sedikit yang menahan nafas dan cemas, yang tergambar jelas di raut wajah mereka.

Di puncak gedung, terlihat 4 orang berperalatan lengkap untuk pemanjatan memulai aksi mereka. Sebuah gulungan spanduk perlahan mulai dibuka, sembari merambat turun dengan bantuan seutas tali di setiap pemanjat itu.

'Berani Lapor Hebat!', itulah sederet aksara yang terbaca jelas saat spandung terbentang sempurna, berwarna putih tebal dalam lingkaran merah. Spanduk yang dipasang pada Senin (26/3) itu menjadi penanda dan pengingat bagi para penyelenggara negara, bahwa pelaporan harta kekayaan mereka kini sudah bisa dilakukan secara elektronik melalui aplikasi e-LHKPN (Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara).

Direktur Pendaftaran  dan Pemeriksaan LHPKN KPK, Cahya Hardianto Harefa menjelaskan, pelaporan LHKPN saat ini telah dimudahkan dengan berlakunya sistem elektronik.  Cahya berharap, para Penyelenggara Negara dan Wajib LHKPN bisa meningkatkan kepatuhan dalam melaporkan LHKPN sebelum tenggat waktu 31 Maret 2018.  

“Dengan kemudahan ini, kepatuhan dan keakuratan data laporan bisa mencapai 100%. Caranya  cukup dengan klik  https://elhkpn.kpk.go.id/ Pastikan  nama pengguna (user name)  dan kata kunci (password) harus didaftarkan dan dikonfirmasi melalui Unit Pengelola LHKPN yang ada di setiap kementerian/lembaga,” jelas Cahya.

Prosesi pembentangan spanduk itu berjalan tanpa kendala, berkat partisipasi para atlet yang tergabung dalam Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI). Meski tergolong profesional, sisi manusiawi mereka tetap muncul saat menjalankan prosesnya.

“Saya sempat deg-degan awalnya, karena ini pertama kali saya menuruni gedung bukan tebing. Kuncinya adalah banyak berdoa,” tutur Apriana, satu-satunya perempuan pemanjat tebing yang turut beraksi siang itu. Apriana mengaku sangat terbantu dengan cuaca hari ini yang cerah dan tidak berangin.

Secara keseluruhan, acara pembentangan  spanduk  dilakukan oleh empat orang atlit muda panjat tebing nasional yang tergabung dalam FPTI, yaitu: Andriko peraih medali perunggu PON Jabar 2016, Riki Kiswani, Abdul Kasim dan Apriana Nasution.

(Humas)

Top