Komisi Pemberantasan Korupsi menerima 134 proposal penelitian dalam kegiatan Road to Anti Corruption Summit (ACS) 2020.

Direktur Pembinaan Jaringan Kerja Antar Komisi dan Instansi (PJKAKI) KPK Sujanarko menyebut, 134 proposal penelitian tersebut terbagi dalam 6 topik kajian, yaitu penegakan hukum, hak asasi manusia, sumber daya alam, perspektif gender, demokrasi dan pemilu, serta ekonomi.

ACS merupakan konferensi puncak kegiatan kerjasama KPK dengan perguruan tinggi yang dilakukan KPK sejak 2006. Tahun 2020 menjadi ACS ke empat yang akan diselenggarakan di Sumatera Barat dengan tuan rumah Pusat Studi Konstitusi (PUSaKO) Universitas Andalas.

“Namun terkait dengan situasi covid-19, sebagian besar kegiatan akan dilaksanakan dengan berbasis online, dan sebagian offline jika situasi dan kondisi memungkinkan,” tambahnya.

KPK menyediakan beasiswa riset bagi 10 proposal penelitian terpilih nantinya. Proposal tersebut akan direview oleh 16 orang akademisi dari berbagai macam latar belakang keilmuan dan praktisi. Diantaranya Prof Ningrum Sirait, Guru Besar Ilmu Hukum Universitas Sumatera Utara, Herlambang P Wiratraman, Dosen Departemen Hukum Tata Negara Fakultas Hukum Universitas Airlangga, Laode Syarif, Direktur Eksekutif Kemitraan, dan Gita Damayana, Direktur Eksekutif Pusat Studi Hukum dan Kebijakan (PSHK).

Proposal penelitian dalam kegiatan Road to ACS ini merupakan bagian dari sejumlah kegiatan menuju Konferensi puncak ACS pada akhir November 2020 nanti. Selain itu KPK juga menggelar diskusi online, bedah buku, serta seminar hasil 10 penelitian terbaik.

Sujanarko menambahkan, ACS ke empat bertujuan meningkatkan kolaborasi dan sinergi kegiatan berbasis perguruan tinggi lintas unit di KPK, menguatkan partisipasi perguruan tinggi dalam pemberantasan korupsi melalui peningkatan kapasitas pusat kajian dan akademisi dan bersama unit lain terkait di KPK mendorong implementasi pendidikan anti-korupsi dan tata kelola perguruan tinggi. “Sasarannya dari ACS 2020, nantinya tersusunnya rencana kerja kolaborasi perguruan tinggi berdasarkan hasil penelitian bersama serta tersusunnya prosiding ber-ISBN bagi 10 penelitian terbaik,” jelas Sujanako.

Top