Seperti diketahui, korupsi dan penyalahgunaan narkoba merupakan kejahatan luar biasa (extraordinary crime). Perlu upaya bersama, agar dua jenis kejahatan itu bisa dicegah. Karena itu, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Badan Narkotika Nasional (BNN) melakukan sinergi.

Kunjungan Kepala BNN Heru Winarko bersama jajarannya diterima Ketua KPK Firli Bahuri di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Jumat (7/2). Pertemuan ini guna membahas peningkatakan kerja sama antar kedua lembaga.

Dalam diskusi, Ketua KPK Firli Bahuri mengakui, memang belum ada ‘payung’ hukum antara KPK dengan BNN. Karena itu, pertemuan ini sangat penting diawali. “Untuk itu segera kita bahas materi kerja sama antar KPK dan BNN,” katanya.

Firli menambahkan, kedua lembaga yakni KPK dan BNN mempunyai fungsi yang sama yaitu mencegah terjadinya kejahatan agar dampak buruk bisa diminimalisasi. “Mencegah terkait tidak melakukan korupsi dan penyalahgunaan narkoba. Untuk itu kita bisa berkampanye bersama memerangi extraordinary crime untuk kemajuan Indonesia,” katanya.

Sementara itu, Kepala BNN Heru Winarko mengamini upaya membangun kerja sama tersebut. Meski berbeda objek kejahatannya, namun sinergi tetap perlu dilakukan agar bisa saling menunjang kinerja masing-masing lembaga.

Bisa dibayangkan, misalnya, KPK bebas dari penyalahgunaan narkoba, sedangkan BNN bebas dari korupsi. Namun menurut Heru, ada satu lagi kejahatan yang perlu dicegah bersama, yakni terorisme. Karena itu, ia mengusulkan agar KPK dan BNN juga merangkul Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dalam kerja sama ini.

“Kalau bersama akan lebih baik dan kuat supaya Indonesia bebas dari korupsi, narkoba serta terorisme untuk membuat bangsa Indonesia yang maju,” kata Heru.

(Humas)