Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggelar kegiatan “Temu Aksi Penyuluh Antikorupsi, Bergerak dan Berbagi”, pada 11-13 Desember 2019 di Gedung ACLC, Jakarta Selatan. Kegiatan ini merupakan bagian dari peringatan Hari Antikorupsi Sedunia 2019.

Sebanyak 100 perwakilan penyuluh antikorupsi mengikuti kegiatan ini. Mulai dari Kalimantan Utara, Jawa Tengah, hingga Jawa Barat. Wakil Ketua KPK Saut Situmorang dalam sambutannya mengingatkan tentang pentingnya integritas bagi setiap kita, termasuk sebagai seorang penyuluh antikorupsi.

“Pintar itu tidak cukup, perlu integritas, karena di dalam integritas ada Tuhan di dalamnya,” ujar Saut.

Pada hari pertama, para peserta berbagi pengalaman dan kisah sukses mereka di daerah mading-masing ketika memberikan penyuluhan. Melalui berbagi ide dan pengalaman, kegiatan ini diharapkan semakin mempererat ikatan serta dukungan di antara “Master Penyuluh”, sapaan yang disematkan bagi Penyuluh Antikorupsi.

Di hari kedua, peserta diberikan pembelajaran mengenai medium edukasi. Ada kelas boardgame, ada kelas dogeng, dan ada kelas film. Di tiap kelas, peserta diberikan tentang strategi edukasi lewat medium-medium tersebut. Sebab, penyuluhan tidak perlu dengan teknik menggurui namun lewat cara-cara yang menarik dan menyenangkan seperti permainan, dongeng, maupun film.

Di hari terakhir, rencananya, para peserta akan berkolaborasi dengan tim KPK dalam menyusun Panduan dan Rencana Aksi Menyuluh Antikorupsi, agar bisa bersinergi dengan program mendatang. Diharapkan, program yang disusun bisa tepat sasaran dan berdaya guna.

Sejak akhir 2017, KPK melalui Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP KPK) telah melakukan proses sertifikasi kepada pemangku kepentingan antikorupsi sebagai salah satu bentuk pengembangan kompetensi agar dapat berpartisipasi dalam pemberantasan korupsi melalui strategi edukasi. Sebanyak 418 Penyuluh Antikorupsi telah tersertifikasi pada 2019 dan bergerak menerapkan kegiatan penyuluhan antikorupsi di lingkungan/organisasi/tempat kerjanya masing-masing.

(Humas)